Menanamkan Pendidikan Karakter melalui Sekolah
dan Keluarga
Pendidikan merupakan faktor yang paling
penting untuk membentuk kepribadian manusia. Dengan pendidikan, akan terbentuk
kepribadian baik dan buruk manusia. Pendidikan dapat dilakukan dengan dua sistem,
yaitu sistem pendidikan formal dan non formal. Kepribadian seseorang dapat
dipengaruhi melalui sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Di
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar siswa akan ditanamkan pendidikan
karakter yang akan membentuk kepribadian mereka. Pendidikan tersebut dapat
berupa penanaman delapan belas (18) nilai karakter yang disisipkan dalam setiap
materi pelajaran. Nilai- nilai tersebut berupa nilai religius, nilai
jujur, nilai toleransi, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai
mandiri, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, nilai semangat kebangsaan,
nilai cinta tanah air, nilai menghargai prestasi, nilai bersahabat, nilai cinta
damai, nilai gemar membaca, nilai peduli lingkungan, nilai peduli sosial, dan nilai
tanggung jawab. Nilai- nilai tersbut diharapkan mampu membuat peserta didik
memiliki kepribadian yang baik melalui materi pelajaran di sekolah.
Selain di sekolah, kepribadian manusia juga
dikembangkan melalui pendidikan dalam keluarga. Keluarga mempunyai peran yang
penting. Dari keluarga seseorang akan tumbuh karakternya. Keluarga adalah
lingkungan pertama bagi anak untuk belajar dasar pendidikan sebelum melanjutkan
pendidikan yang lebih lanjut. Melalui keluarga juga anak dapat mengenal dirinya
dan membentuk kepribadiannya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
melakukan proses seperti berkenalan dengan anggota keluarga di sekitarnya.
Keluarga akan bertanggung jawab dalam mempersiapkan anak sebelum berinteraksi
dalam masyarakat. Anak dalam keluarga akan diajarkan untuk berperilaku sehari-
hari, berprinsip, dan nilai-nilai kehidupan lainnya.
Anak memiliki peran yang penting bagi
keluarga. Anak menjadi penerus kelangsungan keluarga di masa yang akan datang.
Untuk itu, dalam keluarga anak diberikan pelajaran agar ia dapat mengembangkan
potensi yang dimiliki. Pelajaran tersebut seperti pelajaran agama, anak
diajarkan untuk menunaikan ibadah. Dengan pelajaran agama anak diharapkan
mengetahui mana hal yang baik dan hal yang buruk.
No comments:
Post a Comment