Ruang Sastra Untuk Pendidikan Indonesia

Monday, 11 April 2016

Artikel "Menanamkan Pendidikan Karakter melalui Sekolah dan Keluarga

Menanamkan Pendidikan Karakter melalui Sekolah dan Keluarga


Pendidikan merupakan faktor yang paling penting untuk membentuk kepribadian manusia. Dengan pendidikan, akan terbentuk kepribadian baik dan buruk manusia. Pendidikan dapat dilakukan dengan dua sistem, yaitu sistem pendidikan formal dan non formal. Kepribadian seseorang dapat dipengaruhi melalui sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat.  Di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar siswa akan ditanamkan pendidikan karakter yang akan membentuk kepribadian mereka. Pendidikan tersebut dapat berupa penanaman delapan belas (18) nilai karakter yang disisipkan dalam setiap materi pelajaran. Nilai-  nilai tersebut berupa nilai religius, nilai jujur, nilai toleransi, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, nilai semangat kebangsaan, nilai cinta tanah air, nilai menghargai prestasi, nilai bersahabat, nilai cinta damai, nilai gemar membaca, nilai peduli lingkungan, nilai peduli sosial, dan nilai tanggung jawab. Nilai- nilai tersbut diharapkan mampu membuat peserta didik memiliki kepribadian yang baik melalui materi pelajaran di sekolah.
Selain di sekolah, kepribadian manusia juga dikembangkan melalui pendidikan dalam keluarga. Keluarga mempunyai peran yang penting. Dari keluarga seseorang akan tumbuh karakternya. Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak untuk belajar dasar pendidikan sebelum melanjutkan pendidikan yang lebih lanjut. Melalui keluarga juga anak dapat mengenal dirinya dan membentuk kepribadiannya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan proses seperti berkenalan dengan anggota keluarga di sekitarnya. Keluarga akan bertanggung jawab dalam mempersiapkan anak sebelum berinteraksi dalam masyarakat. Anak dalam keluarga akan diajarkan untuk berperilaku sehari- hari, berprinsip, dan nilai-nilai kehidupan lainnya.
Anak memiliki peran yang penting bagi keluarga. Anak menjadi penerus kelangsungan keluarga di masa yang akan datang. Untuk itu, dalam keluarga anak diberikan pelajaran agar ia dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Pelajaran tersebut seperti pelajaran agama, anak diajarkan untuk menunaikan ibadah. Dengan pelajaran agama anak diharapkan mengetahui mana hal yang baik dan hal yang buruk.



No comments:

Post a Comment